KAMU TUH NGGAK ROMANTIS !

"mil, kok gitu sih"..
"temen nggak sih"
"nggak adil ih"
"mba milla beneran tega?"

____
LAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLA BILLAH

"aku peduli sayang"
apalagi pas kalian senang, aku orang yang paling ikutan senang
pas kita jauh.. aku orang yang paling rindu

eaaa milla baper mele !

sebenernya gapengen sampai bikin tulisan gini, tapi suka nggelitik gitu di telinga kalau disindir-sindir heheh eheh~

sayang.. dengarkan... bahwa aku adalah orang yang bukan mengungkapkan cinta melalui simbol.
bahwa aku bukan teman yang senantiasa menyimbolkan sesuatu untuk bilang sayang kepadamu, #esalah kalian (ntar aba marah heheh ehehe/ lupakan)

Persahabatan atau pertemanan adalah istilah yang menggambarkan perilaku kerja sama dan saling mendukung antara dua atau lebih entitas sosial. (FREAK)

fikiran-fikiran di atas muncul akibat tadi siang aku menghadiri salah satu "seremonial pertemanan" di kalangan UIN. Ada istilah "Safari KKN" yakni tradisi di mana kita menjenguk, ebukan, menyambangi, emm atau bisa jadi minta makan di rumah teman-teman kita yang sedang menjalankan tugas mulia sebagai mahasiswa tersebut. (ahelah.. pake dijelasin palingan juga viewers mu mereka mereka adja hahaha :( #sedih)

acap kali "safari KKN" ini menjadi salah satu simbol kesetiawakawanan atau apalah itu. mosly ada yang menganggap safari KKN tuh kaya "kondangan" kalau kamu di safariin temanmu, kemudian kamu nggak safari temanmu itu malu.

tapi entah kenapa ya, yang ada difikiranku bukan begitu. bukan kemudian aku bersedih ketika tyda bisa safari kkn di teman, merasa bersalah dll (hhe jahad ya akyu?) atau aku begitu menyesal tyda menghadiri sidang-sidang kawan kawanku (haii, detty, lala, rifqi, rossi, labib, nafis arip alafyu aku tyda menhadiri sidang-sidang mu).

seremonial memang begitu penting dan baik, aku pikir tak lain dan tak bukan adalah karena budaya ‘penghormatan’ masih melekat di negeri ini.
Dalam seremonial tujuannya yaitu agar adanya pengaruh peningkatan dalam berbagai kegiatan. Akan tetapi karena lemah dan lengahnya penghayatan, seremonial itu terkesan hanya mengulang-ulang suatu kegiatan, atau boleh dikatakan kegiatan rutin yang tidak menyentuh kebutuhan batin, maka seakan-akan tak menambah makna dan nilai guna (ahelah ribet amat diksinya)

intinya mah gini ya kawan kawan ku tersayang bila kita boleh meminjam istilah kaum shufi, maka seremonial lebih menampakkan gerak lahiriyah, sedangkan substansial, merupakan arti dan inti yang lahir dan mengalir dari gejolak hati. dannnn  kalian faham maksud tulisan ini eheh ehehe

meski gerak lahiriyahku tyda menuju padamu (eh kalian) batin ku ini mendalam. :)


semoga kalian percaya :((

jangan bilang kalian semua tertarik membaca karena judulnya. yess ! aku berhasil
HAHAHA
FREAK !
ditulis di Mijen 11 Februari 2018
20.31 WIB
-dengan kondisi hidung mampet abis hujan hujanan-

Komentar

Postingan Populer