Gunung Slamet (selamet mergo sholawat)

Summit : Slamet

Sebelumnya ga ngebayangin sih, bakal nggunung (kembali). Atleas syuda vacuum nanjak setelah terahir bareng kamu baa.. tahun 2015

bertepatan dengan pra-SET 1 forshei 13,14,15 Oktober tahun lalu (2017, read) aku (katanya) naik gunung Slamet dengan squad yang berbeda.
ya.. awalnya sempat dilema karena kudu milih liburan atau mengabdi (eaa sa ae bahasanya). Tapi karena alasan tawaran nanjak ini masuk lebih dulu ketimbang junior yang nembusi suru ikut pra set, ahirnya aku konsisten untuk tetap liburan (HAHA)

singkat cerita..
jadi tuh ya beberapa jam sebelum keberangkatan dari semarang menuju Purwokerto, eh Purbalingga atau Brebes.. embuh deh agak bingung soalnya kalau googling gunung Slamet itu berada di Brebes, tapi pas sampai sana maps di ponsel aku menunjukan wilayah Purbalingga tapi tulisan di papan jalan itu Purwokerto. *Oke sudah kelean gausah ikut pusing. Aku sempat googling tentang gunug Slamet, dan kau tau apa yang kudapat dari googling itu ?? adalah kisah-kisah tragis pendaki yang hilang, atau cerita mistis di pos 4 “Samarantau”. Okesip aku tetap gagah dan berani mangkat.


Bertepatan di jumat malam yang mendung (sorenya habis hujan)
tidak was was tapi kepikiran, kali ini nanjak yang lebih dari Ungaran, Prau, atau Sindoro yang pas terahir muncak kusempat tyda kuad. Berjam-jam, nginep, di gunung lagi yang super dingin. kata Arip sih ngga cape dan ngga jauh beda sama gunung-gunung yang pernah kudaki. Ahelah anyong.

Dari Semarang sekitaran jam 10, sampe Magelang jam 11. jam 05 sampai lokasi (masjid hampir dekat pos pendakian) kami sholat subuh kemudian bermuter-muter ria mencari pos pendakian.

Bagai anak cupu yang gapernah lihat ijo-ijo, sepanjang jalan aku buka kaca mobil.. sungguh kunikmati pagi itu, kuhirup dalam-dalam udara di sana. Gimana ngga seneng banget, begitu melek hawa dingin pemandangan ijo remang-remang tertutup kabut pagi kudapati (ya.. selama perjalanan semalam aku full tydur dipangkuan mbaHajar ohh Terpujilah kau mba Hajarku unch).

Sesampainya di pos pendakian aku melihat pendaki-pendaki lainnya banyak (ya.. itu pos pendakian terniat yang kulihat. Sebelumnya di ungaran, prau biasa banget pos pendakian nya. Jadi ini benar-benar pengalaman baru dan kayanya nanjak ter “beneran” hehe). Karena penasaran dengan gunung Slamet pagi itu aku sempat berbincang dengan warga situ (lupa namanya) dan beberapa pendaki yang telah selesai muncak dan bersiap pulang. (ya.. karena aku bosan mas mas pada bobo krn mungkin kecapen sedang aku benar-benar tyda cape HAHA, mereka tidur aku main).

Jadi ternyata Gunung Slamet itu salah satu gunung berapi bertipe stratovolcano yang terdapat di pulau Jawa, tepatnya berada di perbatasan lima kabupaten di Jawa Tengah yaitu, Kabupaten Brebes, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Tegal, dan Kabupaten Pemalang. Gunung Slamet merupakan gunung dengan puncak tertinggi di Jawa Tengah dan tertinggi kedua di pulau Jawa setelah gunung Semeru (3676 mdpl) di Jawa Timur. Sampai saat ini status gunung Slamet masih aktif dan selalu mengeluarkan asap solfatara dari kawah di puncaknya.

Menurut cerita masyarakat Jawa nama slamet diambil dari bahasa Jawa yang artinya selamat. Nama ini diberikan karena dipercaya gunung ini tidak pernah meletus besar dan memberi rasa aman bagi warga sekitar. Menurut kepercayaan warga sekitar, bila Gunung Slamet sampai meletus besar maka Pulau Jawa akan terbelah menjadi dua bagian. Selain itu gunung Slamet juga menjadi rumah bagi satwa liar yang kini terancam punah, panthera pardus melas atau macan tutul jawa (tapi pas muncak aku galihat macan.. lihatnya monyet mulu, apa itu karena aku rindu kamu ? #ehh).

Slamet menjadi salah satu gunung yang paling diburu oleh para pecandu ketinggian sehingga banyak jalur pendakian yang menawarkan keindahan Slamet dari berbagai sisi. Di antaranya yaitu, jalur pendakian via Guci, Baturraden, Dipajaya dan Bambangan. Nama terakhir merupakan jalur pendakian yang kami pilih untuk memulai pendakian.

xilau parah

gerbang utama pendakian

Awalnya sih masih enak jalannya, ga terlalu panas, belom nanjak nanjak banget. Pemandangannya dari awal uda bagus, dan banyak pohon-pohon jadinya adem semeriwing.
awal-awal tetep aja ngosngosan. Sejam dua jam, lama lama udah enak. oiya, ada yang unik dari pengurus gungung ini (eh iya tah ? namanya pengurus ? hhe atau yang tau nama nya apa boleh tulis di kolom komentar) jadi disediaken banyak bibit pohon (gatau namanya pohon apa) yang disedikan bagi pendaki untuk mereka bawa ke atas kemudian ditanam gitu. nah foto di atas ada 2 mas mas yang bawa begituan kemudian ditanam di tengah-tengah jalan.

setelah melewati lapangan menuju pos 1
Setelah melewati pos 1 2 kusudah mulai KO (yang sebelumnya mba hajar KO lebih awal, keranan dia PMS haha gangebayangin hari 1 haid nanjak, kau hebadd mbahajar). Tapi jujur pas nanjak bener bener aku semangat seneng banget liat pemandangan yang "baru" gada tanda tanda lemah sedikitpun dariku (hiyak congkak).

Sepanjang perjalanan sumpah indah, perasaan aku saat itu.. Masya Allah Alhamdulillah ga ngerti lagi.

Di pos 3 mulai menjadi, daku kehujanan dan kelean ngerti gimana aku cinta nya sama hujan, kumulai KO. Dadaku mulai dikit sesak, jadinya pelan pelan. Engga lose hope, aku masih semangat kok. walaupun mas mas selalu bilang "bentar lagi nyampe kok" "abis tanjakan ini udah deket" "sejam lagi pos 4" dll dll yang dusta itu, aku tetap semangat.

Hari semakin petang dah masuk maghrib kayanya, kami memutuskan mendirikan tenda di pos 4 setelah 10 jam berjalan dan dilan da hujan aku langsung colaps. dadaku sesak. hehe. maaf teman teman aku tidak membanntu. setelah semua masuk tenda anak anak pada masak tuh. aku langsung tepar. laper.. tapi pas ditawarin makan pun gamampu ngomong sangking bad mood nya. atleas gua (sekali lagi) dilayani oleh ibu peri Hajar (mbakkkk pokoe judule sampeyan !) langsung tydur. Sempat kebangun gitu si gegara kedinginan di tengah malam.


Subuh tiba.. ya aku bangun buat sholat haha kusholat gapake mukena, sholat di dalam SB (wekaweka)  Allah kariim sisi lain yang kudapat dari muncak kali ini, mau sholat susah amat beda sama nanjak nanjak sebelumnya. di sini mau tayamum, tapi barusan hujan, mau wudu pakai air.. air bekel nipis. Sholat subuh dingin parrrrrah ! so gais di rumah enak anget air wudu tinggal puter ku masih sungkan tahajudan ???  nyesel parah !

oke sebwah kebingungan yang kualami, di muncak-muncak sebelumnya tuh pasti menjelang subuh sudah pada bersiap gitu buat ngejar sun rise.. ehh di sini subuh ge masi pada molor HAHAH lucu. dan ternyata pos 4 adalah PUNCAK nya akuu :(

iyaa.. aku hanya sampai pos 4 saja, cause kakak hajar rokhimakumullah memutuskan tyda lanjut karena kondisi badan yang tyda memungkinkan.

oke.. kita foto-foto saja









Oke cukup nikmat dan tadabur alam sampai pos 4, sepanjang jalan ngga henti-henti tasbih dan gatau deh pokonya mah kagum pisan euy !

sekitaran pukul 10.00 WIB hari minggu kami mulai turun. Nahh.. kalau di nanjak2 sebelumnya segala aral rintangan dan keistimewaan terletak saat ndaki, beda dengan saat ini. justru saat turun adalah moment ter anjay bagiku. full banget kehujanan, bahkan KEBANJIRAN (menurutmu biasa ? aku tidak)

jatuh berkali kali tapi aku tetap mencinatimu #ehh apasih

iya sampay beberapa kali kepeleset dan jatuh. sampai pada puncaknya aku merasa pusing dan sempoyongan. Yap ! suhu lembab parah dadaku sesak dan susah napas.. entah yang ada di otak ku hanya segera cepat meuju pos pendakian gakepikiran yang lain. sholawat mulu bisanya mah. dah sempat kawan kawan khawatir karena aku diem aja, yaa dah nggak kuad ngomong sholawat aja yang awalnya masi kuat komat kamit ahir ahirnya cuma kuat dalam hati.

Pokonya pas turun drama parah.

pulang senin pagi banget dan pas masi di dalam mobil jidad ku dah panas (kata mbahajar) haha yes.. demam adekakk :(

so, jika nanya gunung slamet recomended ngga ?
akusi gatau haha wong kujuga belum sampai puncak, but pemandanganya baik indah

boleh lah.. buat kalian yang mau nyoba nyoba di gunung tertinggi di jawa tengah itu.

kesan bagus sih di gunung Slamet, meski kalau ditanya "mau ke sana lagi mil ?"
coba yang lain dulu deh hehe
masi banyak gunung yang aku pingin rasain.


-panjang juga ya tulisan ini-



Komentar

Postingan Populer