Hukum 'Law of Diminishing Utility' Itu Terjadi
"Thank you for being and
staying here"
tetap dalam satu barisan,
membersamai dalam segala kenyataan.
yaa.. thank you bloger, yang
senantiasa setia menunggu 2 tahun (lebih) lamanya telah tak kuhiraukan ~
Benar saja ungkapan "penyesalan
itu datangnya di ahir, kalau di awal namanya pendaftaran" (sambil senyum
kecut)
Yap, penulis mulai ingat kembali
dengan akun sosmed ku 1 ini "bloger" setalah 2 tahun lama nya tyda
pernah kusentuh karena merasa (sok) asik dengan segala riuh aktifitas yang
sesungguhnya bisa jadi segudang bahan menulis di bloger.
***
MULAI JENUH
__
Instagram, Line, Twitter, Path,
Ask.fm, Facebook, what else?
Kita pasti
udah nggak asing sama nama-nama media sosial yang penulis sebutkan diatas. Bagi
penulis, media sosial sendiri adalah hal yang harus penulis "urus"
setiap hari. Tapi kini penulis mencapai dimana penulis mulai jenuh. Hal yang
manusiawi bukan?
Dulu,
penulis adalah social media "freak" karena memang tuntutan profesi
organisasi. Awalnya penulis hanya mengkonsumsi facebook dan twitter. Setelah
mulai masuk kuliah koleksi sosmed penulis bertambah dengan instagram, path,
ask.fm, steller, dan lain sebagainya hingga saat ini.
Kejenuhan
pun mulai muncul. yang membuat penulis jenuh pertama kali adalah facebook. Ya, penulis
jenuh dengan sosmed raksasa itu dan selama 3 tahun ini penulis sudah tidak
menggunakan facebook secara aktif (nama akun nya Millaturrofi’ah :
kalau mau add masi boleh, eheh ehehe~). Instagram adalah hal yang menjadi
rutinitas penulis dan membuat penulis melupakan facebook. ya mungkin karena
teman2 penulis juga banyak yang sudah meninggalkan facebook sehingga sudah
tidak ramai lagi. Selanjutnya adalah path, yaa karena dulu bikin path juga
hanya untuk bersosmed dengan si "dia" dan lingkaran "kami",
karena sebuah komitmen ku dan nya untuk memiliki dunia maya "khusus"
heheh hehehe~ sudah ya. mulai Juli 2017 penulis sudah tidak menggunakan Path
secara aktif. Sudah mulai membosankan bagi penulis.
Untuk sosmed chat sendiri, penulis meninggalkan BBM
karena menurut penulis WA sudah cukup representatif. apalagi saat itu
Blackberry mulai ditinggalkan dan teman-teman penulis semuanya menggunakan WA.
pusat informasi organisasi dan perkuliahan semuanya terpusat di WA. Sedangkan Line
penulis gunakan untuk chat dengan si “kamu” ataupun jualan dan teman dekat,
sedangkan Telegram biasa untuk urusna pekerjaan dan beberapa pejabadd. ~
Penulis pun meninggalkan snapchat, alasannya pasti
kita semua tahu. Instagram terus berkembang dan berinovasi hingga memiliki
fitur story layaknya SC. Bisa dibilang Instagram kini memiliki fitur2 yang ada
di sosmed lain sehingga mindset 'efisien' untuk memiliki satu sosmed yang
multifungsi yaitu instagram memenuhi otak penulis.
Saat ini penulis mencapai kebosanan HQQ dimana Line,
Instagram, Ask.fm, dan Twitter (yang penulis gunakan kembali) sudah tidak
mengasyikkan. Mungkin karena penulis sudah overdose sehingga rasanya
sudah hambar. Hukum 'Law of diminishing utility' terjadi.
Bertekad bakal maksimalin tulisan di kehidupan
selanjutnya. Karena nulis di IG butuh foto sedang adek sekarang syuda mengurangi
waktu berfoto dengan random objek, semoga bloger menjadi pelarian yang
semvurna.
Mengurangi waktu penulis menjadi
aktivis sosial media harus penulis lakukan. Membaca buku2 yang belum tamat,
bermasyarakat, belajar masak (eaaa), menulis, murojaah, adalah hal-hal yang
menunggu untuk didalami.
Semoga hasrat bersosial media segera
hilang dari raga yang fana ini.
~
Selamat Weekend, sabtu di mijen mendung
10.36 AM
Selamat Weekend, sabtu di mijen mendung
10.36 AM
Komentar