DASAR LEMAH !
Sudah seperempat di bulan ahir 2018 aja !
:(
kenapa mulai memasuki bulan November aku sering gelisah?
suka uring-uringan, sedih, dan meratap nggak jelas.
ahh.. mari kita berkisah sebagaimana diri ini sedang resah~
____
****
Selama berjalan, aku banyak melihat orang-orang, baik jauh atau dekat;
bagaimana mereka hidup,
bagaimana mereka berbagi dengan yang lain,
bagaimana mereka mengisi kekosongan jiwa,
bagaimana mereka berkorban di jalanan,
bagaimana mereka selalu mendekat kepada Tuhan.
Selama berjalan, selama itulah aku membawa cermin kemana-saja. Apalagi, perjalanan ini tidak akan pernah sepi. Selalu ramai. Selalu bertemu dengan orang-orang. Aku selalu melihat pada diri sendiri,
bagaimana aku hidup,
bagaimana mereka berbagi dengan yang lain,
bagaimana mereka mengisi kekosongan jiwa,
bagaimana mereka berkorban di jalanan,
bagaimana mereka selalu mendekat kepada Tuhan.
Ibarat dalam peperangan, mereka semua telah berdarah-darah bahkan gugur dalam syahid, aku masih berdiri diam, hanya memegang pedang tanpa menghunuskannya. Mereka sibuk berpeluh melawan musuh, aku malah terbirit-birit mencari perlindungan.
Allah!
Sebegitu memalukannya aku. Aku bukan apa-apa.
Bahkan, dari butiran pasir sekalipun.
____________
*masih dalam keadaan pengen "Wedang Uwuh"
Mijen, hening dan sedikit kecewa.
:(
kenapa mulai memasuki bulan November aku sering gelisah?
suka uring-uringan, sedih, dan meratap nggak jelas.
ahh.. mari kita berkisah sebagaimana diri ini sedang resah~
____
****
Selama berjalan, aku banyak melihat orang-orang, baik jauh atau dekat;
bagaimana mereka hidup,
bagaimana mereka berbagi dengan yang lain,
bagaimana mereka mengisi kekosongan jiwa,
bagaimana mereka berkorban di jalanan,
bagaimana mereka selalu mendekat kepada Tuhan.
Selama berjalan, selama itulah aku membawa cermin kemana-saja. Apalagi, perjalanan ini tidak akan pernah sepi. Selalu ramai. Selalu bertemu dengan orang-orang. Aku selalu melihat pada diri sendiri,
bagaimana aku hidup,
bagaimana mereka berbagi dengan yang lain,
bagaimana mereka mengisi kekosongan jiwa,
bagaimana mereka berkorban di jalanan,
bagaimana mereka selalu mendekat kepada Tuhan.
Ibarat dalam peperangan, mereka semua telah berdarah-darah bahkan gugur dalam syahid, aku masih berdiri diam, hanya memegang pedang tanpa menghunuskannya. Mereka sibuk berpeluh melawan musuh, aku malah terbirit-birit mencari perlindungan.
Allah!
Sebegitu memalukannya aku. Aku bukan apa-apa.
Bahkan, dari butiran pasir sekalipun.
____________
*masih dalam keadaan pengen "Wedang Uwuh"
Mijen, hening dan sedikit kecewa.
Komentar