Tentang Tanya
[Tentang Tanya]
“.. itu apa?..”
“..darimana?..”
“..gimana?..”
____
****
Pertanyaan-pertanyaan terkadang seperti dinamit. Meresahkan.
Namun kadang pula seperti kaca dan lubang ventilasi, mengurangi pengap, dan kasih sedikit cahaya.. Melegakan. .
Bertanya kadang membuat kita merasa bodoh. Padahal orang paling bijak di dunia, Muhammad (s.a.w) berkata bahwa obat dari kebodohan adalah bertanya. Lantas bagaimana?
Orang bijaksana lainnya pernah menuturkan bahwa jawaban yang baik selalu muncul dari pertanyaan yang baik, dan bertanya adalah setengah dari kebijaksanaan.
Lantas pertanyaan seperti apa itu ?
Proses belajar, mengetahui, menuju pemahaman, memang seringkali perih. Perjalanan menemukan jawaban terbaik, tertepat, terbenar, dan ter-ter lainnya sepertinya terasa legit dan menjepit. .
Tapi adakah di dunia ini yang benar-benar benar? Jawabannya.. tidak tahu.. Bahkan jika kita bertanya pada orang yang paling tahu,
yg makin tinggi dan makin dalam ilmunya, ia bahkan semakin merendah, dan bilang “...The more I learn, the more I know how much I don’t know..”
Masihlah.. diri ini, si bingung ini, yg bodoh tapi sering takut buat mengobati kebodohan dengan bertanya.
Masihlah.. diri doyan bertanya tentang pertanyaan.. bertanya-tanya tentang tanya.. Yaampun... .
Ini awalnya padahal tentang pertanyaan makanan. Pisang! .
Udahan ah.. jadi harusnya bagaimana bertanyanya? .
“....Bertanya lah untuk memahami, dan janganlah bertanya untuk mengganggu....” (Ali bin Abi Thalib)
Semoga selalu sabar ya.. Sabar mendekat pada ilmu-ilmu yang bermanfaat.. sabar menjauh dari ilmu-ilmu yang tidak manfaat.
“.. itu apa?..”
“..darimana?..”
“..gimana?..”
____
****
Pertanyaan-pertanyaan terkadang seperti dinamit. Meresahkan.
Namun kadang pula seperti kaca dan lubang ventilasi, mengurangi pengap, dan kasih sedikit cahaya.. Melegakan. .
Bertanya kadang membuat kita merasa bodoh. Padahal orang paling bijak di dunia, Muhammad (s.a.w) berkata bahwa obat dari kebodohan adalah bertanya. Lantas bagaimana?
Orang bijaksana lainnya pernah menuturkan bahwa jawaban yang baik selalu muncul dari pertanyaan yang baik, dan bertanya adalah setengah dari kebijaksanaan.
Lantas pertanyaan seperti apa itu ?
Proses belajar, mengetahui, menuju pemahaman, memang seringkali perih. Perjalanan menemukan jawaban terbaik, tertepat, terbenar, dan ter-ter lainnya sepertinya terasa legit dan menjepit. .
Tapi adakah di dunia ini yang benar-benar benar? Jawabannya.. tidak tahu.. Bahkan jika kita bertanya pada orang yang paling tahu,
yg makin tinggi dan makin dalam ilmunya, ia bahkan semakin merendah, dan bilang “...The more I learn, the more I know how much I don’t know..”
Masihlah.. diri ini, si bingung ini, yg bodoh tapi sering takut buat mengobati kebodohan dengan bertanya.
Masihlah.. diri doyan bertanya tentang pertanyaan.. bertanya-tanya tentang tanya.. Yaampun... .
Ini awalnya padahal tentang pertanyaan makanan. Pisang! .
Udahan ah.. jadi harusnya bagaimana bertanyanya? .
“....Bertanya lah untuk memahami, dan janganlah bertanya untuk mengganggu....” (Ali bin Abi Thalib)
Semoga selalu sabar ya.. Sabar mendekat pada ilmu-ilmu yang bermanfaat.. sabar menjauh dari ilmu-ilmu yang tidak manfaat.
Komentar