Refleksi Kemerdekaan
____
****
Tahun yang berganti menyadarkan kita atas capaian-capaian apa yang berhasil diraih di tahun ini dan mempersiapkan target-target hidup di tahun selanjutnya.
Nyatanya tidak semua keinginan di tahun sebelumnya dapat tercapai sehingga membuat diri ini menghapus target tersebut karena dirasa tidak relevan, menundanya, atau membuat strategi baru yang dirasa lebih tepat.
Poin-poin resolusi coba kita breakdown satu persatu hingga menjadi to-do-list yang detil.
Setiap hari, setiap waktu, kita berproses. Menjalani ritme yang tak selalu sama, terkadang statis lebih sering dinamis.
Takkan pernah tau di mana titik klimaksnya. Bukan hanya diri sendiri, tapi juga lingkungan sekitar, masyarakat kita, negeri kita.
'Ala kulli haal, ada satu hal yang perlu sesekali "bahkan selalu" kita harus ingat, renungkan, muhasabahi.
Tentang barokah, atas segala sesuatunya. Lagi-lagi soal barokah.
Pada tataran apapun, barokah menghadirkan dunia yang tak tertembus oleh mata kasat. Barokah telah menghapus ukuran-ukuran dan standar-standar yang kita pakai untuk mendefinisikan apa itu 'bahagia'.
Barokah bekerja mewujudkan rasa agung itu pada semua tataran, dari urusan besar hingga kecil. Tentu yg lebih berharga saat ini adalah bagaimana kita meraih barokah itu. Bagaimana agar dalam kondisi apapun, kapanpun, dimanapun, napas-napas kita adalah hembusan keberkahan.
Detik-detik kita dihitung sebagai kebaikan, sebagai pahala. Bagaimana? Di mana kita harus mencari barokah itu?
"Jika sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan bukakan atas mereka pintu-pintu barakah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya" {QS Al A'raf: 96}
Wahai Allah, yaa Rabbanaa. Limpahkan selalu barakahMu atas kami, atas negeri ini. Jadikan kami bersatu atas semua perbedaan yg ada, tanpa menembus batas sebuah toleransi. Jadikan kami, anak kandung ibu pertiwi memiliki pikiran yg jernih, jiwa yang tangguh, agar dapat merebut kembali arti kemerdekaan sejati.
AllahuyaLatifu~
****
Tahun yang berganti menyadarkan kita atas capaian-capaian apa yang berhasil diraih di tahun ini dan mempersiapkan target-target hidup di tahun selanjutnya.
Nyatanya tidak semua keinginan di tahun sebelumnya dapat tercapai sehingga membuat diri ini menghapus target tersebut karena dirasa tidak relevan, menundanya, atau membuat strategi baru yang dirasa lebih tepat.
Poin-poin resolusi coba kita breakdown satu persatu hingga menjadi to-do-list yang detil.
Setiap hari, setiap waktu, kita berproses. Menjalani ritme yang tak selalu sama, terkadang statis lebih sering dinamis.
Takkan pernah tau di mana titik klimaksnya. Bukan hanya diri sendiri, tapi juga lingkungan sekitar, masyarakat kita, negeri kita.
'Ala kulli haal, ada satu hal yang perlu sesekali "bahkan selalu" kita harus ingat, renungkan, muhasabahi.
Tentang barokah, atas segala sesuatunya. Lagi-lagi soal barokah.
Pada tataran apapun, barokah menghadirkan dunia yang tak tertembus oleh mata kasat. Barokah telah menghapus ukuran-ukuran dan standar-standar yang kita pakai untuk mendefinisikan apa itu 'bahagia'.
Barokah bekerja mewujudkan rasa agung itu pada semua tataran, dari urusan besar hingga kecil. Tentu yg lebih berharga saat ini adalah bagaimana kita meraih barokah itu. Bagaimana agar dalam kondisi apapun, kapanpun, dimanapun, napas-napas kita adalah hembusan keberkahan.
Detik-detik kita dihitung sebagai kebaikan, sebagai pahala. Bagaimana? Di mana kita harus mencari barokah itu?
"Jika sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan bukakan atas mereka pintu-pintu barakah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya" {QS Al A'raf: 96}
Wahai Allah, yaa Rabbanaa. Limpahkan selalu barakahMu atas kami, atas negeri ini. Jadikan kami bersatu atas semua perbedaan yg ada, tanpa menembus batas sebuah toleransi. Jadikan kami, anak kandung ibu pertiwi memiliki pikiran yg jernih, jiwa yang tangguh, agar dapat merebut kembali arti kemerdekaan sejati.
AllahuyaLatifu~
Komentar