Gugur.. Iya Gugur.. Semua Gugur
Gugur... Iya Gugur.. Semua Gugur
Hidup, asmara, keilmuan, pekerjaan, embun di bunga..
Yang kita ambil hanya kebermanfaatannya. -W.S Rendra-
Yaa... Semua gugur yang kita bisa ambil "hanya" kebermanfaatannya hikmahnya.
___
***
Proposal hidup. Setiap awal dan akhir selalu ada mimpi dan harapan.
Ada semangat dan targetan yang baru saja dicatat atau baru muncul dibenak pikiran.
Pertanda, kita (aku) manusia yang terus berjuang jalani kehidupan.
Bahaya.. jelas memang, jika menjadi manusia tanpa arah tujuan, tanpa rencana dan targetan. Bisa saja menjadi insan merugi, bahkan lebih buruk lagi terlantar dibelantara jutaan manusia dengan sejuta harapan dan kesuksesan.
“Rencanamu apa? Targetanmu apa?”
Begitu mungkin pertanyaan yg silih ditujukan.
Bukan! Bukan dari orang lain kepada kita, tapi diri sendiri yang bertanya disela lelah setelah seharian berjalan.
“Tahun ini, aku ingin begini. Semoga begitu... Akan begini kemudian begitu agar begini untuk begitu” lembaran demi lembaran ditulis secara runut, detail. Sesekali dihapus setelah diri sendiri yang menulisnya, atau kadang karena berubah haluan harapan, atau bisa jadi bertambah keinginan.
Ah ya! Begitulah indah Allah cipta insan dengan Qalbu, dengan akal, pikiran dan perasaan. Mampu menakar dan memiliki, membangun harapan.
Lantas, bagaimana jika tak punya harapan? Atau, “aku tak punya targetan, biar saja berjalan..” katanya.
Tak mungkin begitu ku kira. Karena insan tak punya targetan, hanya akan terjebak pada pola dan kekosongan. Itu terjadi sebab kita yang belum paham, tentang konsep diri, untuk apa diciptakan, siapa pencipta, dan kemana akan pulang.
Sekian nomor harapan dan keinginan. Dari takaran keuangan, pasangan, pekerjaan, keilmuan. Semoga selalu lebih baik dan berkebaikan. Terlebih lagi, diri ini menyadari bahwa kewajiban lebih banyak dari waktu yg disediakan. Ya! Tugas kita (ku) banyak. Karena harapan kita (ku) pun demikian.
Hanya saja, yang lebih kita harapkan; semoga segala yang kita citakan dan dapatkan, bahkan kita tinggalkan dan lepaskan, menjadikan kita lebih dekat denganNya.
Kita hanya berharap, dalam kondisi keuangan, sederhana, berkecukupan, kelebihan, kesemuanya mendekatkan diri pada Tuhan. Dalam kondisi pasangan; dekat dan jauh, romantis atau polos saja, bagaimanapun itu, mendekatkan pada Tuhan. Pekerjaan dan karir keilmuan, berbuah kedekatan pada Tuhan. Dalam kondisi lapang atau sempit. Kesemuanya adalah tentang kedekatan kita dengan Tuhan.
___
***
Aku
Adalah manusia yang sebelumnya takpernah kufikirkan.. Sedang berada dalam pola kekosongan dan diselimuti kegelisahan.
Apakah ini masa ??
Bahkan dulu aku selalu menghardik manusia yang demikian. Tak terbesit sekalipun aku akan menjadi manusia tanpa targetan.
Apakah aku belum faham ?
Atau justru ini masa berproses baru akan benar benar faham ?
Dan yang lalu lalu hanyalah sebuah ambisi remaja kecil yang selalu ceria yang berhamburan kasih sayang.
Apapun itu.. Terima kasih kepada manusia manusia indah yang telah hadir pada masa menyenangkan kemarin. :)
Bismillah...
Komentar