pagar kebebasan



-Hidupku mau ku bawa kemana?-
Setiapnya punya pagar tempat berlari dan berhenti.
Dimana jalan terus terbentang, sedangkan tujuan masih di ambang-ambang.
Meski hidup ini jelas, keindahan dan pilihan tiada batas.
Jiwa ini masih di ambang kebodohan, tak dapat mencari pijakan.
Katanya, pijakan ini layaknya jembatan, maka jangan membangun apa apa di atasnya.
Lalu, diri ini meski apa? Bagaimana?
18 tahun, bukan waktu yang sebentar, bukan lagi waktu yang meski mengenal.
Mestinya waktu yang tak sedikit ini sudah menghiasilkan sesuatu, bukan tak menentu.
Bahkan sampai detik ini aku masih tertatih oleh tuntutan dan panutan.
Masih belum dapat menerka, siapa aku sebenarnya? Dan untuk apa aku?
Ringankan…. dengan lepas, maka akan kutemui bebas.
Bebasku? Yang bagaimana bebas.
Sedangkan bebas, terpagar batas.

*umurku tak lagi muda


Komentar

Postingan Populer