Setiap Titik Memiliki Masa
Menanti Klimaks 2
____
***
Bayangkan kalau manusia tidak diberikan ujian, mungkin dia akan tetap tumbuh dengan baik. Iya.. bisa, tapi hidupnya begitu rentan.
Bayangkan juga jika manusia tidak dihadirkan cobaan, mungkin dia bisa hidup bahagia. Iya… bisa, tapi sekali lagi hatinya tidak akan kuat bertahan. Sekalinya jatuh, dia mungkin butuh waktu lama untuk kembali bangkit. Atau, kabar buruknya, dia menyerah sebelum kembali berjalan.
Sereceh hidupku ini. Untung saja Allah itu sungguh lembut. Sebelum ia menempakan ujian atau aku lebih suka menyebutnya pelajaran untukku, aku telah ia beri prolog melalui masalah orang-orang di sekitarku.
Tidak terfikir sekalipun bahwa aku juga akan mengalami keterpurukan sebagaimana orang-orang hebat di sekitarku. Tapi setiap manusia memiliki masa. Iya …. Masa :))
Jadi, bagaimana mungkin kita masih suka mengeluh ini dan itu? Sedangkan, Dia jelas memberikan ujian sebagai penguat dan itu akan membuat kita menjadi manusia yang tangguh.
Tapi, memang sebuah kewajaran. Apalagi sifat seperti itu adalah tabiat manusia. Sekuat apa pun kita, pasti pernah ada keluhan. Diam-diam atau terang-terangan. Sebaiknya, sesegera mungkin ada dzikrullah mengikutinya, supaya hati tetap baik-baik saja. Sebabnya, kalau hati kita sakit, iman kita juga sakit. Kalau hati lemah, iman kita juga lemah.
Bersyukurlah atas rupa-rupa cobaan, dengannya kita bisa tumbuh menjadi manusia yang lebih baik, lebih kuat dan lebih bijak.
_________________
masih nantikan klimasnya ya :)
tulisan-tulisan ini bagai teka-teki,
semoga kau adalah pembaca yang faham sebagaimana yang aku harapkan.
____
***
Bayangkan kalau manusia tidak diberikan ujian, mungkin dia akan tetap tumbuh dengan baik. Iya.. bisa, tapi hidupnya begitu rentan.
Bayangkan juga jika manusia tidak dihadirkan cobaan, mungkin dia bisa hidup bahagia. Iya… bisa, tapi sekali lagi hatinya tidak akan kuat bertahan. Sekalinya jatuh, dia mungkin butuh waktu lama untuk kembali bangkit. Atau, kabar buruknya, dia menyerah sebelum kembali berjalan.
Sereceh hidupku ini. Untung saja Allah itu sungguh lembut. Sebelum ia menempakan ujian atau aku lebih suka menyebutnya pelajaran untukku, aku telah ia beri prolog melalui masalah orang-orang di sekitarku.
Tidak terfikir sekalipun bahwa aku juga akan mengalami keterpurukan sebagaimana orang-orang hebat di sekitarku. Tapi setiap manusia memiliki masa. Iya …. Masa :))
Jadi, bagaimana mungkin kita masih suka mengeluh ini dan itu? Sedangkan, Dia jelas memberikan ujian sebagai penguat dan itu akan membuat kita menjadi manusia yang tangguh.
Tapi, memang sebuah kewajaran. Apalagi sifat seperti itu adalah tabiat manusia. Sekuat apa pun kita, pasti pernah ada keluhan. Diam-diam atau terang-terangan. Sebaiknya, sesegera mungkin ada dzikrullah mengikutinya, supaya hati tetap baik-baik saja. Sebabnya, kalau hati kita sakit, iman kita juga sakit. Kalau hati lemah, iman kita juga lemah.
Bersyukurlah atas rupa-rupa cobaan, dengannya kita bisa tumbuh menjadi manusia yang lebih baik, lebih kuat dan lebih bijak.
_________________
masih nantikan klimasnya ya :)
tulisan-tulisan ini bagai teka-teki,
semoga kau adalah pembaca yang faham sebagaimana yang aku harapkan.
Komentar