dua cinta
Dua
Cinta.
Sama
halnya saat kita bertanam beberapa jenis tanaman, kita berusaha keras untuk
merawat semuanya. Mulai dari menyiram sampai menyingkirkan hama dan gulma. Kita
berharap adil, namun seringkali kita menjumpai tanaman kita ada yang bertumbuh
dengan suburnya, di sisi lain ada yang bertumbuh tak sempurna, seperti tak
pernah disentuh tangan-tangan kita.
Kita
seperti menyemai dua cinta yang berbeda. Pada tanaman yang lebih kita suka
(meski kita tidak menyadarinya), kita menaburkan
cinta dengan kadar yang lebih banyak. Sedangkan, pada tanaman yang kita suka
biasa saja, kita menaburkannya dengan sekadarnya saja.
Dua
cinta. Kita lalu terperanjat ketika melihat mereka bertumbuh, ada pula yang
tersendat berkembang, atau menguning mati di usia belia. Kita mulai tersadar
bahwa kita benar-benar menyemai dua cinta yang berbeda.
dan kesenjangan itu tidak dirasakan oleh kita, hanya dapat tau ketika semua telah terjadi.
belajar adil memang sebuah tantangan. dalam hal ini, ya.. dalam hal ini aku juga tak sadar telah menancapkan cinta yang lebih.
*organisasi, prestasi
27-11-2014
Komentar